Pernah kan ya mimpi sesuatu, terus lupa, dan tanpa disadari mimpi tersebut jadi kenyataan? Ya, dulu pas masih jadi ababil SMA, saya pengen ngantor di Sudirman. Kayaknya kece aja ya, berkantor di gedung tinggi, banyak esmud-esmud ganteng dan cantik aduhay. Eh, sekarang (walaupun nggak ngantor, ya sok-sok ngantor aja), saya ditempatkan di sebuah gedung di Sudirman, pulang-balik setiap hari, dan dapat uang! Bukankah ngantor juga namanya? Hehehe.
Bagi yang deket sama saya, pasti tahu doong, saya pernah melakukan perjalanan nekat ke negara tetangga. Yap, itu tepatnya setahun yang lalu. Jam segini, tepat di hari yang sama saya nampaknya telah mewawancara seorang bapak oh-god-why dan sedang naik mobil sama temen Couchsurfing saya, namanya Aisyah. Aisyah dan Pashmina??? Hemm, nampaknya lebih cocok dibilang Aisyah dan Baju Kurung.
Selama di perjalanan, Aisyah suka cerita tentang keluarganya dan kebudayaan kita yang serupa tapi tak sama. Nggak cuma budaya aja sih, tapi juga bahasa. Misalnya saya jadi tahu kalau jom itu artinya ayo! Sedangkan, kata ayo gak dipakai dalam bahasa sehari-hari Melayu.
Sorenya kita pergi ke sebuah bazaar di UPM, tempat ngampusnya Aisyah. Apakah terbersit mencari cowok ganteng? Saya meragukan ya, karena kata Aisyah sendiri, di sini sedikit susah untuk cari lelaki tampan macam Ashraf Sinclair (yang menurut saya gak ganteng-ganteng amat). Sedangkan, perut laper all the waaayy, akhirnya saya cari makanan khas, tapi malah ketemu ayam penyet di mana-mana. Oh iya, waktu itu lagi nge-trend es krim tanah loh, lengkap dengan cacingnya.
Cacingnya ngumpet |
Saya juga diajak ke sebuah mall gahooool di Putra Jaya, lokasi saya mewawancara bapak oh-god-why. Namanya Alamanda. Brownies? Oh bukan, itu Amanda!
Foodcourt Alamanda |
tubi kontinu...
No comments:
Post a Comment